Bupati Erlina Dorong Regenerasi Petani, Kades Pasir Optimis Masa Depan Pangan Cerah
RANANUSANTARACOM, MEMPAWAH – Program Petani Muda yang digagas Pemerintah Kabupaten Mempawah menjadi angin segar bagi regenerasi sektor pertanian di daerah. Pada hari Senin,12 Mei 2025.
Dukungan terhadap program ini datang dari berbagai pihak, salah satunya dari Muhammad Amin, Plt. Kepala Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir.
“Langkah ini cukup penting. Selama ini ada kesan bahwa bertani itu hanya untuk orang tua. Tapi dengan pendekatan baru seperti yang sedang digarap oleh Bupati, anak-anak muda bisa melihat bahwa pertanian itu punya masa depan, apalagi jika digabungkan dengan teknologi dan inovasi,” ungkap Amin.
Menurutnya, semangat yang ditunjukkan Bupati Mempawah, Erlina, dalam mendorong keterlibatan kaum muda di sektor pangan patut diapresiasi. Tidak hanya menyentuh tataran kebijakan, tapi juga membuka ruang-ruang partisipasi konkret di lapangan.
“Apalagi sebelumnya Mempawah mencatat peringkat tertinggi di Kalbar untuk pertumbuhan ekonomi, saya optimis bisa didongkrak lagi dengan kontribusi sektor agribisnis. Dan semangatnya sudah mulai terasa bahwa pemkab ingin betul-betul mendorong keterlibatan anak muda di sektor ini. Itu memberi energi positif juga bagi kami di desa,” tambahnya.
Amin menyebut dalam pandangannya, di desanya sendiri masih banyak lahan tidur yang punya potensi untuk digarap. Ia senantiasa berharap melalui program Petani Muda, generasi milenial dan gen-Z di desa bisa mulai membangun model pertanian yang produktif, kreatif, dan lebih menguntungkan secara ekonomi.
“Kalau anak muda mulai bergerak, kami yakin pendekatan dan hasilnya akan lebih. Mereka bisa memanfaatkan media sosial untuk pemasaran, teknologi untuk efisiensi, dan punya pola pikir yang lebih terbuka dengan model maupun pengembangan pertanian terkini,” jelasnya.
Ia juga menyoroti bahwa program ini beririsan langsung dengan fokus 100 hari kerja Bupati Erlina, terutama dalam hal penanganan kemiskinan dan stunting. Dengan meningkatnya produksi pangan lokal, diharapkan juga terjadi peningkatan kualitas gizi di desa dan penguatan ekonomi.
“Sayuran yang ditanam sendiri di pekarangan atau kebun, kalau dikembangkan bisa jadi sumber pendapatan. Tapi lebih dari itu, ini soal kecukupan pangan, soal gizi anak-anak. Hal yang sangat mendasar,” katanya.
Lebih lanjut, Ia pun berharap program ini terus diperluas, didampingi dengan pelatihan dan dukungan sarana yang sesuai kebutuhan desa, serta melibatkan lebih banyak pemuda lokal.
“Kami berharap semangat yang ditularkan Ibu Bupati ini terus dijaga, terutama dalam prakteknya oleh dinas-dinas terkait. Kami di desa siap mendukung, apalagi kalau anak-anak muda bisa dilibatkan sejak awal. Karena soal pangan ini bukan hanya pekerjaan harian, tapi ini pekerjaan masa depan,” harapnya.
